2.2 Uraian
Khusus
2.2.1 Uraian Teori
2.2.1.1 DCS
(Distributed Control System)
DCS adalah sebuah sistem yang sangat
familiar dalam berbagai industri besar,
yang digunakan untuk memantau dan mengonrol semua peralatan yang ada pada
proses industri. Melalui DCS, proses yang berlangsung pada Paper Machine (PM) dapat
dipantau dari suatu tempat melalui sebuah display komputer, disamping juga bisa
dikendalikan atau dikontrol. Di PT. Ekamas Fortuna terdapat beberapa tipe
controller DCS antara lain MP 200, AC 410 (Advant Controller 410), dan AC 450.
Pada sistem kendali yang
menggunakan DCS, ada istilah Process Station / Controller dan Operator Station.
Pada proses station, semua signal inputan (Analog dan Digital) diolah
sedemikian rupa untuk menghasilkan signal output (Analog dan Digital).
Monitoring terhadap signal input dan signal output, atau bahkan pengendaliannya
dapat dilakukan melalui Operator Station (Unit Computer). Pada dasarnya prinsip
kerja DCS sama dengan PLC namun bedanya terletak pada kapasitas memori dan
kapasitas I/O nya.
2.2.1.2 QCS (Quality Control System)
QCS adalah sistem yang digunakan untuk memonitor
dan mengendalikan proses untuk menjaga kualitas suatu produksi. Pada QCS
terdapat scanner yang digunakan sebagai alat ukur kualitas kertas. Jadi dapat
dikatakan bahwa Scanner dikontrol melalui QCS (Quality Control Sistem). PT.
Ekamas Fortuna meggunakan QCS merk ABB untuk Paper Machine 1 dan merk Honeywell
untuk Paper Machine 2.
2.2.1.3 SCANNER
Scanner adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kualitas kertas. Untuk Paper Machine 1 yang diukur adalah Basis Weight (BW), Moisture Content (MC) dan
Caliper/ Ketebalan. Sedangkan untuk Paper Machine 2 yang diukur adalah BW dan
MC saja.
2.2.1.3.1 Sedikit
gambaran tentang cara kerja pada Scanner di PM 2, adalah sebagai berikut:
Sensor BW dan Sensor MC memberikan
sinyal berupa tegangan DC (0-10V) ke PMP (Precision Measurement Processor) yang
kemudian dikirim ke server dan diproses lalu didistribusikan ke masing-masing
GUS (Global User Station) sehingga bisa dibaca atau dimonitor oleh operator
atau manusia.
Dari tampilan kemudian operator dapat mengetahui BW maupun MC yang terdapat dalam kertas
yang sedang diproduksi. Kabel fyber Optic mempunyai 2 jalur yaitu Measurement
Lan dan TCP IP/ Open Net . Perbedaan antara Measurement Lan dan TCP IP/ Open
Net LAN adalah jika measurement lan digunakan untuk kabel
PMP dan Field Point dengan kecepatan 10 Mbps sedangkan Open Net LAN digunakan untuk jalur kabel Printer dan GUS (Global
User Station) dengan kecepatan 100 Mbps.
2.2.1.4 PLC (Progammable Logic Controller)
PLC adalah alat yang
digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konversional. PLC
bekerja dengan cara mengamati masukan dari sensor-sensor yang terkait dan
dilengkapi dengan I/O khusus dan bahasa program. Kemudian PLC melakukan proses
dan tindakan sesuai dengan yang dibutuhkan, yaitu menghidupkan atau mematikan
keluarannya (logika
0 atau 1, hidup atau mati). PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada
instrumen yang keluarannya berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran
yang diamati.
2.2.1.4.1 Cara kerja PLC:
Sistem kerja PLC dalam
teknik adalah sebuah PLC yang digunakan untuk mengontrol sensor atau
mesin-mesin yang ada di industri. Sebuah PLC yang mendapatkan inputan dari
sensor dikelola di dalam prosessor atau CPU kemudian dikeluarkan ke alat-alat
industri sebagai outputnya. Sebelum dihubungkan ke outputnya, harus melalui
relay terlebih dahulu gunanya untuk safety atau keamanan. Fungsi dari Relay
adalah jika terjadi short maka tidak akan langsung mengenai PLC-nya tapi akan mengenai
relay.
2.2.1.4.2 Bagian-bagian PLC:
1. Power
Supply : digunakan untuk
menyuplai tegangan ke semua bagian PLC. Tegangan yang dibutuhkan untuk CPU
umumnya adalah 24VDC. Selain itu untuk CPU, Power Supply juga menyuplai
tegangan untuk modul I/O dan RAM (Random Acces Memory).
2. Modul
CPU : sebagai otak dari PLC itu sendiri. Modul CPU terdiri dari Processor,
Memory, EPROM, Program Device.
3. Modul
input : digunkan sebagai inputan dari PLC. Biasanya terdiri dari digital input
dan analog input.
4. Modul
output : sebagai outputan dari PLC. Biasanya terdiri digital output dan analog
output ataupun relay output.
5. Modul
komunikasi : digunakan sebagai alat komunikasi atau penghubung dari PLC ke
alat-alat lain.
6. Modul
Fungsi : untuk fungsi-fungsi PLC yang terdiri dari Modul Posisi, Pengaturan,
Barcode, Counter, Timer, Rotary, dll.
7. Pusat
pelayanan : untuk display PLC yang terdiri dari Operator Panel, Touch Screens,
Teks Displays dan Keyboard. Pusat pelayanan bisa dikatakan HMI (Human Machine Interface).
8. Peralatan
Pemrograman : untuk membuat atau mengubah program dalam PLC.
2.2.1.4.3 Bahasa Pemograman PLC :
IEC 1131 mengemukakan ada 5 bahasa
pemrograman yang digunakan dalam PLC, yang dibagi menjadi 2 grup yaitu:
1. TEKS
terdiri dari: Stetement List (SLT), Sturcted Teks (ST),
2. GRAFIS
terdiri dari: Leader Diagram (LAD), Function Block Diagram (FBD), Sequential
Function Chart Program (SFC).
2.2.1.4.4 Pengertian Bahasa-Bahasa
Program dalam PLC:
1. LAD
(Ladder Diagram) adalah bahasa program yang menggunakan simbol kontak yang
mengacu pada rangkaian kelistrikan : NO, NC, dll.
2. FBD
(Function Blok Diagram) adalah bahasa program yang menggunakan sistem simbol
teknik digital (gerbang AND, OR, dll).
3. STL
(Statement List) adalah bahasa mesin yang universal, dapat disamakan dengan
bahasa assembler. STL menggunakan lebih sedikit memori dari bentuk bahasa
lainnya.
4. ST
(Structed Teks) adalah bahasa program yang mempunyai kesamaan dengan bahasa
program C++, sehingga memudahkan bagi yang terbiasa dengan bahasa program umum. Keuntungan: bagi teknisi yang
berlatar belakang pengetahuan bahasa C bahasa ini mudah baginya. Kerugian: untuk menguci program kita
harus menggunakan compiler terlebih dahulu.
5. SFC
(Sequential Function Chart) adalah bahasa program yang berdasarkan urutan
langkah dalam PLC.
2.2.1.4.5
Implementasi PLC di PT.Ekamas Fortuna:
1. PLC
Mitsubishi FX 1S-30MR untuk controller HDC PM#2.
2. PLC
Siemens S5-95U untuk controller Conflo Refiner NUKP PM #2.
3. PLC
Allen Bradley SLC 5/01 untuk controller Conveyor (Roll Handing).
2.2.1.5 FIELD INSTRUMENT
2.2.1.5.1 Level Transmitter
Level Transmitter adalah alat yang
digunakan untuk mengetahui ketinggian atau kedalaman suatu media di dalam suatu
wadah/chest. Media yang diukur dapat berupa air, bubur kertas, chemical, kanji,
dll.
2.2.1.5.1.1 Bagian-bagian
level transmitter:
1. Membran
: bagian yang memiliki fungsi sebagai pembaca atau pendeteksi ketinggian nsuatu
media dan hasil pembacaan akan dikirim ke pengontrol untuk diolah datanya.
2. Display
: bagian yang berfungsi sebagai tampilan output nilai atau indicator.
2.2.1.5.1.2 Cara kerja level
transmitter:
Level transmitter mendapat tegangan atau
diberi tegangan dari sumber. Membran
dari level transmitter mendapat tekanan dari media yang diukur. Tekanan pada membran ini memberikan
signal untuk di convert oleh pengontrol. Pengontrol mengolah data hasil convert
tadi dan mengirim hasil olehan tersebut ke display output dan operating sistem
lainnya.
2.2.1.5.2
Flow Transmitter
Flow merupakan laju
aliran atau fluida. Jadi Flow Meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengukur laju fluida (aliran) yang mengalir dalam tabung atau pipa proses.
Fluida tersebut bisa berupa buburan kertas, air, dan sebagainya. Sedangkan laju
aliran (fluida) adalah massa yang mengalir melalui titik tetap persatuan waktu.
2.2.1.5.2.1
Bagian - Bagian Pada Flow Meter:
1.
Flow Elemen
(Sensor)
Flow Elemen merupakan bagian dari Flow yang
berfungsi sebagai pemberi signal dari pembacaan pada pengukuran. Flow Elemen
ada yang berupa ultrasonic , turbin, magnetic dan lain sebagainya. Dari jenis -
jenis Flow Elemen tersebut mempunyai prinsip kerja masing-masing sesuai dengan
fungsinya.
2.
Flow Control
Flow Control disini merupakan alat yang digunakan
sebagai pengolah (convert) dari signal yang diberikan Flow Elemen. Pada Flow Control
ini terdapat display yang digunakan menampilkan hasil dari pengukuran, selain
itu pada Flow Control juga terdapat tombol-tombol khusus yang mempunyai fungsi
masing - masing.
2.2.1.5.2.2 Cara Kerja Dari Flow Meter:
Cara kerja dari
Flow Meter yaitu apabila pada Flow Elemennya atau sering disebut dengan sensor
itu mendapat tekanan dari fluida (aliran) tersebut, maka dari Flow Elemennya
akan memberikan signal ke Flow Controlnya, dan pada Flow Control tersebut
signal tadi akan di olah lagi atau di convert, yang kemudian akan ditampilkan
pada displaynya. Tapi pada Flow Meter ini juga memerlukan tegangan sebesar 24VAC
sebagai penyupplaynya, sehingga Flow meter ini termasuk non 2 wire. Flow juga
bisa di control melalui DCS, dan signalnya antara 4-20 mA.
SELANJUTNYA LIHAT CERITA PRAKERIN DI PT. EKAMAS FORTUNA PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar