Selasa, 01 Desember 2015

Cerita Prakerin di PT. Ekamas Fortuna PART 2



2.2       Uraian Khusus
2.2.1    Uraian Teori
2.2.1.1 DCS (Distributed Control System)

 

DCS adalah sebuah sistem yang sangat familiar dalam  berbagai industri besar, yang digunakan untuk memantau dan mengonrol semua peralatan yang ada pada proses industri. Melalui DCS, proses yang berlangsung pada Paper Machine (PM) dapat dipantau dari suatu tempat melalui sebuah display komputer, disamping juga bisa dikendalikan atau dikontrol. Di PT. Ekamas Fortuna terdapat beberapa tipe controller DCS antara lain MP 200, AC 410 (Advant Controller  410), dan AC 450.
Pada sistem kendali yang menggunakan DCS, ada istilah Process Station / Controller dan Operator Station. Pada proses station, semua signal inputan (Analog dan Digital) diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan signal output (Analog dan Digital). Monitoring terhadap signal input dan signal output, atau bahkan pengendaliannya dapat dilakukan melalui Operator Station (Unit Computer). Pada dasarnya prinsip kerja DCS sama dengan PLC namun bedanya terletak pada kapasitas memori dan kapasitas I/O nya.
 
2.2.1.2 QCS (Quality Control System)

 
QCS adalah sistem yang digunakan untuk memonitor dan mengendalikan proses untuk menjaga kualitas suatu produksi. Pada QCS terdapat scanner yang digunakan sebagai alat ukur kualitas kertas. Jadi dapat dikatakan bahwa Scanner dikontrol melalui QCS (Quality Control Sistem). PT. Ekamas Fortuna meggunakan QCS merk ABB untuk Paper Machine 1 dan merk Honeywell untuk Paper Machine 2.

2.2.1.3 SCANNER
 
Scanner adalah alat yang digunakan untuk mengukur kualitas kertas. Untuk Paper Machine 1 yang diukur adalah  Basis Weight (BW), Moisture Content (MC) dan Caliper/ Ketebalan. Sedangkan untuk Paper Machine 2 yang diukur adalah BW dan MC saja.
2.2.1.3.1 Sedikit gambaran tentang cara kerja pada Scanner di PM 2, adalah sebagai berikut:
Sensor BW dan Sensor MC memberikan sinyal berupa tegangan DC (0-10V) ke PMP (Precision Measurement Processor) yang kemudian dikirim ke server dan diproses lalu didistribusikan ke masing-masing GUS (Global User Station) sehingga bisa dibaca atau dimonitor oleh operator atau manusia.
Dari tampilan kemudian operator dapat mengetahui BW maupun MC yang terdapat dalam kertas yang sedang diproduksi. Kabel fyber Optic mempunyai 2 jalur yaitu Measurement Lan dan TCP IP/ Open Net . Perbedaan antara Measurement Lan dan TCP IP/ Open Net LAN adalah jika measurement lan digunakan untuk kabel PMP dan Field Point dengan kecepatan 10 Mbps sedangkan Open Net LAN digunakan untuk jalur kabel Printer dan GUS (Global User Station) dengan kecepatan 100 Mbps.
2.2.1.4 PLC (Progammable Logic Controller)
 
 
PLC adalah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konversional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan dari sensor-sensor yang terkait dan dilengkapi dengan I/O khusus dan bahasa program. Kemudian PLC melakukan proses dan tindakan sesuai dengan yang dibutuhkan, yaitu menghidupkan atau mematikan keluarannya (logika 0 atau 1, hidup atau mati). PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen yang keluarannya berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
2.2.1.4.1 Cara kerja PLC:
Sistem kerja PLC dalam teknik adalah sebuah PLC yang digunakan untuk mengontrol sensor atau mesin-mesin yang ada di industri. Sebuah PLC yang mendapatkan inputan dari sensor dikelola di dalam prosessor atau CPU kemudian dikeluarkan ke alat-alat industri sebagai outputnya. Sebelum dihubungkan ke outputnya, harus melalui relay terlebih dahulu gunanya untuk safety atau keamanan. Fungsi dari Relay adalah jika terjadi short maka tidak akan langsung mengenai PLC-nya tapi akan mengenai relay.
2.2.1.4.2 Bagian-bagian PLC:
1.      Power Supply : digunakan untuk menyuplai tegangan ke semua bagian PLC. Tegangan yang dibutuhkan untuk CPU umumnya adalah 24VDC. Selain itu untuk CPU, Power Supply juga menyuplai tegangan untuk modul I/O dan RAM (Random Acces Memory).
2.      Modul CPU : sebagai otak dari PLC itu sendiri. Modul CPU terdiri dari Processor, Memory, EPROM, Program Device.
3.      Modul input : digunkan sebagai inputan dari PLC. Biasanya terdiri dari digital input dan analog input.
4.      Modul output : sebagai outputan dari PLC. Biasanya terdiri digital output dan analog output ataupun relay output.
5.      Modul komunikasi : digunakan sebagai alat komunikasi atau penghubung dari PLC ke alat-alat lain.
6.      Modul Fungsi : untuk fungsi-fungsi PLC yang terdiri dari Modul Posisi, Pengaturan, Barcode, Counter, Timer, Rotary, dll.
7.      Pusat pelayanan : untuk display PLC yang terdiri dari Operator Panel, Touch Screens, Teks Displays dan Keyboard. Pusat pelayanan bisa dikatakan HMI (Human Machine Interface).
8.      Peralatan Pemrograman : untuk membuat atau mengubah program dalam PLC.
2.2.1.4.3 Bahasa Pemograman PLC :
IEC 1131 mengemukakan ada 5 bahasa pemrograman yang digunakan dalam PLC, yang dibagi menjadi 2 grup yaitu:
1.      TEKS terdiri dari: Stetement List (SLT), Sturcted Teks (ST),
2.      GRAFIS terdiri dari: Leader Diagram (LAD), Function Block Diagram (FBD), Sequential Function Chart Program (SFC).
2.2.1.4.4 Pengertian Bahasa-Bahasa Program dalam PLC:
1.      LAD (Ladder Diagram) adalah bahasa program yang menggunakan simbol kontak yang mengacu pada rangkaian kelistrikan : NO, NC, dll.
2.      FBD (Function Blok Diagram) adalah bahasa program yang menggunakan sistem simbol teknik digital (gerbang AND, OR, dll).
3.      STL (Statement List) adalah bahasa mesin yang universal, dapat disamakan dengan bahasa assembler. STL menggunakan lebih sedikit memori dari bentuk bahasa lainnya.
4.      ST (Structed Teks) adalah bahasa program yang mempunyai kesamaan dengan bahasa program C++, sehingga memudahkan bagi yang terbiasa dengan bahasa program umum. Keuntungan: bagi teknisi yang berlatar belakang pengetahuan bahasa C bahasa ini mudah baginya. Kerugian: untuk menguci program kita harus menggunakan compiler terlebih dahulu.
5.      SFC (Sequential Function Chart) adalah bahasa program yang berdasarkan urutan langkah dalam PLC.
2.2.1.4.5 Implementasi PLC di PT.Ekamas Fortuna:
1.      PLC Mitsubishi FX 1S-30MR untuk controller HDC PM#2.
2.      PLC Siemens S5-95U untuk controller Conflo Refiner NUKP PM #2.
3.      PLC Allen Bradley SLC 5/01 untuk controller Conveyor (Roll Handing).
2.2.1.5 FIELD INSTRUMENT
2.2.1.5.1 Level Transmitter
 
Level Transmitter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui ketinggian atau kedalaman suatu media di dalam suatu wadah/chest. Media yang diukur dapat berupa air, bubur kertas, chemical, kanji, dll.
2.2.1.5.1.1 Bagian-bagian level transmitter:
1.      Membran : bagian yang memiliki fungsi sebagai pembaca atau pendeteksi ketinggian nsuatu media dan hasil pembacaan akan dikirim ke pengontrol untuk diolah datanya.
2.      Display : bagian yang berfungsi sebagai tampilan output nilai atau indicator.
2.2.1.5.1.2 Cara kerja level transmitter:
Level transmitter mendapat tegangan atau diberi tegangan dari sumber. Membran dari level transmitter mendapat tekanan dari media yang diukur. Tekanan pada membran ini memberikan signal untuk di convert oleh pengontrol. Pengontrol mengolah data hasil convert tadi dan mengirim hasil olehan tersebut ke display output dan operating sistem lainnya.

2.2.1.5.2 Flow Transmitter

 
Flow merupakan laju aliran atau fluida. Jadi Flow Meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur laju fluida (aliran) yang mengalir dalam tabung atau pipa proses. Fluida tersebut bisa berupa buburan kertas, air, dan sebagainya. Sedangkan laju aliran (fluida) adalah massa yang mengalir melalui titik tetap persatuan waktu.
2.2.1.5.2.1 Bagian - Bagian Pada Flow Meter:
1.      Flow Elemen (Sensor)
Flow Elemen merupakan bagian dari Flow yang berfungsi sebagai pemberi signal dari pembacaan pada pengukuran. Flow Elemen ada yang berupa ultrasonic , turbin, magnetic dan lain sebagainya. Dari jenis - jenis Flow Elemen tersebut mempunyai prinsip kerja masing-masing sesuai dengan fungsinya.
2.      Flow Control
Flow Control disini merupakan alat yang digunakan sebagai pengolah (convert) dari signal yang diberikan Flow Elemen. Pada Flow Control ini terdapat display yang digunakan menampilkan hasil dari pengukuran, selain itu pada Flow Control juga terdapat tombol-tombol khusus yang mempunyai fungsi masing - masing. 

2.2.1.5.2.2 Cara Kerja Dari Flow Meter:
Cara kerja dari Flow Meter yaitu apabila pada Flow Elemennya atau sering disebut dengan sensor itu mendapat tekanan dari fluida (aliran) tersebut, maka dari Flow Elemennya akan memberikan signal ke Flow Controlnya, dan pada Flow Control tersebut signal tadi akan di olah lagi atau di convert, yang kemudian akan ditampilkan pada displaynya. Tapi pada Flow Meter ini juga memerlukan tegangan sebesar 24VAC sebagai penyupplaynya, sehingga Flow meter ini termasuk non 2 wire. Flow juga bisa di control melalui DCS, dan signalnya antara 4-20 mA. 

SELANJUTNYA LIHAT CERITA PRAKERIN DI PT. EKAMAS FORTUNA PART 3


Tidak ada komentar:

Posting Komentar